Dalam mengembangkan eLearning, selalu ada ruang kesalahan yang kerap muncul. Namun, kesalahan tersebut masih dapat diidentifikasi dan dihindari. Menghindari kesalahan umum yang sering terjadi dalam eLearning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu juga dapat membantu mencapai visi dan misi institusi.
Ada lima kesalahan umum yang harus dihindari dalam eLearning. Berikut penjelasannya.
Tujuan pembelajaran tidak disusun dengan baik
Tujuan pembelajaran adalah poros dari semua jenis desain pembelajaran. Semua elemen mulai dari konten materi hingga grafik penilaian harus mengacu pada tujuan pembelajaran. Oleh karena itu sebelum membuat konten, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat tujuan pembelajaran.
Pastikan tujuan pembelajaran tersusun dengan baik. Caranya adalah dengan memahami informasi apa saja yang akan disampaikan kepada siswa atau peserta pelatihan. Informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan belajar mereka berdasarkan topik. Kemudian, buat desain penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dengan memiliki tujuan pembelajaran yang jelas dan tersusun dengan baik, pembelajaran akan berjalan dengan efektif. Selain itu, pengukuran tentang tingkat pemahaman siswa atau peserta pelatihan terhadap konten materi juga menjadi lebih mudah.
Pembuatan konten tanpa memperhatikan kualitas
Pastikan Anda membuat konten dengan kualitas yang baik. Siswa atau peserta pelatihan harus merasa mendapatkan manfaat dari konten yang disajikan. Hindari error dan kesalahan lain dalam penulisan. Hal ini akan menyebabkan keraguan terhadap kualitas konten dan bahkan kredibilitas institusi.
Konten terlalu banyak teks atau gambar
Pastikan konten jelas dan ringkas. Jika materi yang dibahas cukup kompleks, pecahlah menjadi paragraf-paragraf singkat atau poin-poin. Tambahkan deskripsi, fakta, dan gambar yang mendukung agar penjelasan lebih mudah dicerna. Hindari informasi yang tidak relevan karena bisa menghilangkan fokus siswa atau peserta pelatihan. Selain itu, jangan gunakan terlalu banyak gambar yang justru membosankan.
Pembelajaran kurang menarik dan tidak menantang
Salah satu kesalahan besar dalam eLearning adalah menyampaikan kursus atau pembelajaran yang kurang menarik dan tidak menantang. Dalam mengembangkan eLearning, pastikan kontennya memungkinkan penggunanya merasa memperoleh pengetahuan dan mempelajari sesuatu yang baru. Jika tidak, biasanya mereka akan kehilangan ketertarikan dan motivasi untuk menyelesaikan kursus atau pembelajaran.
Anda dapat menggunakan skenario real-life, studi kasus, atau cerita kontekstual yang dapat menjadi konektor yang memudahkan pemahaman. Berikan tantangan interaktif berbentuk kuis, game penilaian, projek, dll. Gunakan kreativitas sebagai mantra ampuh dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan menantang.
Desain yang rumit untuk di-maintain, update, dan upload
Desain kursus atau pembelajaran yang rumit untuk di-maintain, update, dan upload akan menjadi masalah bagi pihak internal dan eksternal. Sebenarnya hal ini berkaitan dengan pemilihan Learning Management System (LMS). Pastikan LMS yang Anda gunakan mendukung format konten yang akan Anda upload. Pilih LMS yang mendukung banyak format seperti teks, audio, video, animasi, SCORM, dll.
Salah satu LMS yang kami rekomendasikan adalah Katalis.App. yang bisa mendukung berbagai format konten seperti yang disebutkan di atas. Selain itu, dengan Katalis.App yang berbasis Open edX Anda akan terhindar dari kerumitan teknis seperti maintaining dan update sistem. Anda dapat lebih fokus pada penyusunan konten berkualitas dan pengembangan bisnis.
Tanpa investasi besar di awal, Katalis.App memungkinkan Anda memiliki LMS proven dan skalable yang sudah digunakan oleh berbagai perusahaan populer dengan ribuan pengguna. Hubungi kami di sini untuk diskusi lebih lanjut.
0 Comments
Leave A Comment