Di tengah perkembangan teknologi dan internet yang begitu pesat, di mana siapa saja bisa dengan mudah mengakses berbagai macam informasi dan ilmu pengetahuan yang ingin mereka dapatkan, guru tetap memegang peranan penting dalam pembelajaran. Bahkan dalam model pembelajaran blended learning yang memadukan konsep pembelajaran online dan tatap muka sekaligus pun, guru tetap memiliki peran yang sangat menentukan tercapainya kompetensi pembelajaran pada siswa. Secanggih apa pun teknologi yang digunakan dalam pembelajaran tetap saja ada peran guru yang tidak dapat tergantikan. Sebab, sebuah pembelajaran yang ideal tentunya tidak hanya sebatas tentang pencapaian nilai-nilai akademik, akan tetapi juga karakter yang baik termasuk manajemen diri dan motivasi yang harus dimiliki siswa agar mereka mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh teknologi tanpa campur tangan dari guru. Lalu, apa sebenarnya peran guru dalam blended learning? Berikut penjelasannya.

Memahami Teknologi yang Akan Digunakan

Peran pertama guru dalam penerapan model pembelajaran blended learning adalah memahami teknologi yang akan digunakan. Guru harus memiliki kemauan yang kuat untuk mempelajari platform yang akan digunakan dalam pembelajaran blended learning beserta seluruh fitur-fiturnya. Hanya dengan mengenal teknologi tersebut dengan baiklah guru akan mampu pula mendesain pembelajaran dengan baik dan menarik. Dengan memahami teknologi yang digunakan, guru juga akan lebih mudah membantu siswa memahami penggunaan teknologi tersebut.

Membuat Ekspektasi

Ekspektasi harus selalu dibuat dari awal proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada siswa mengenai hal-hal yang harus dicapai dari pembelajaran tersebut. Selain itu, memberikan ekspektasi yang tinggi kepada siswa disertai dengan motivasi dari guru akan membuat siswa merasa percaya diri dan bersemangat untuk terlibat dalam pembelajaran.

Merancang Pembelajaran Tatap Muka

Dalam pembelajaran blended learning peran guru memang lebih kompleks karena harus mendesain pembelajaran online dan juga offline (tatap muka) sekaligus. Desain pembelajaran online yang biasanya selalu menarik bagi siswa harus dilengkapi dengan desain pembelajaran tatap muka yang menarik juga. Sebab, hasil penelitian menunjukkan bahwa kesuksesan blended learning hampir tercapai adalah ketika pembelajaran online yang menarik dan menantang dilengkapi dengan kegiatan dalam pembelajaran tatap muka yang dikelola dengan baik oleh guru.

Kegiatan dalam pembelajaran tatap muka harus relevan dengan pembelajaran online. Selain itu kegiatan juga harus dirancang agar memberikan ruang kepada siswa untuk berpikir kritis, menuangkan kreativitas, dan berkolaborasi dengan teman sekelas. Kegiatan dalam pembelajaran tatap muka dapat berupa coaching dan mentoring, bekerja dalam kelompok kecil, role-play, simulasi, debat, problem solving, analisis, dan refleksi.

Mengajarkan Metakognitif dan Keterampilan Mengatur Diri

Salah satu hal yang menunjang kesuksesan blended learning adalah kemampuan para siswa untuk mengatur dirinya agar bisa benar-benar terlibat secara maksimal dalam pembelajaran. Siswa memiliki tanggung jawab kemandirian yang lebih besar dalam penerapan model pembelajaran ini. Sebab pembelajaran yang sebagian besar dilaksanakan secara online ini membuat kontrol siswa belajar dan mengerjakan tugas ada pada siswa sendiri, sedangkan kontrol dari guru tidak sebesar dalam pembelajaran tatap muka. Peran guru lebih pada menjadi mentor, coach, dan membantu kesulitan yang disampaikan oleh siswa. Oleh karena itu, aspek metakognitif sangat perlu diajarkan seperti kemampuan bertanya, memonitor, dan menjelaskan. Dengan demikian siswa mampu menentukan kapan harus bertanya, bagaimana cara menjelaskan, dll. walaupun terpisah jarak dengan guru. Siswa juga perlu diajarkan cara mengatur diri agar semua tugas dapat terselesaikan dengan tepat waktu, tidak menumpuk, dan pada akhirnya tidak memberatkan diri siswa.

Memberikan Feedback Positif dan Apresiasi pada Siswa

Feedback atau umpan balik adalah salah satu bagian terpenting dalam proses pembelajaran. Pemberian feedback oleh guru yang cenderung lebih detail dan dari hati tidak bisa terganti oleh peran teknologi. Feedback positif yang diberikan oleh guru akan membuat siswa merasa bahwa hasil pekerjaannya betul-betul dihargai oleh orang lain. Selain itu, feedback juga dapat memberikan arahan yang detail kepada siswa untuk memperbaiki bagian-bagain yang harus diperbaiki atau dikembangkan lagi.

Dalam memberikan feedback, kata-kata yang digunakan harus positif dan membangun. Meskipun siswa memiliki kesalahan dalam tugasnya, guru harus tetap memberikan feedback positif dengan memberikan penghargaan atas usahanya mengerjakan dengan baik, menunjukkan dengan detail kesalahan-kesalahan dalam tugas tersebut, dan memberikan dorongan untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Feedback juga tentunya tidak melulu tentang mengomentari kesalahan siswa. Sebab, ketika siswa sama sekali tidak melakukan kesalahan, feedback pun harus tetap diberikan yaitu dalam bentuk apresiasi atas hasil kerjanya yang baik agar siswa semakin giat dan bersemangat.

Memimpin Diskusi Online

Menurut Swan (2003) dalam sebuah penelitian mengenai pembelajaran online, diskusi online memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil kerja teman-teman sekelas mereka dan melakukan refleksi terkait hasil kerja mereka sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa diskusi online yang dipimpin oleh guru akan membuat siswa berlatih melakukan analisis ketepatan hasil kerja dengan teori atau sekedar menanggapi pengalaman dan opini teman-teman mereka, kemudian mengungkapkannya dengan kalimat-kalimat yang baik. Guru harus berusaha untuk menjaga atmosfir diskusi berjalan dengan baik dan terkendali.

Selain melakukan refleksi, diskusi juga bisa berbentuk tanya jawab mengenai hal-hal yang belum dimengerti dalam pembelajaran. Dalam hal ini guru harus bersikap fleksibel sebab karakter para siswa dalam blended learning tentunya sangat beragam dan masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda. Guru harus siap untuk memberikan berbagai macam bantuan dan bimbingan yang diperlukan oleh siswa dalam diskusi. Tunjukkan perhatian kepada para siswa , sebab semakin kita (guru) memahami siswa dan pengalaman mereka, maka semakin mudah bagi kita untuk memberikan bantuan yang tepat kepada masing-masing siswa. Guru juga sebaiknya jangan enggan untuk menghubungi siswa. Ketika siswa tidak membalas email atau sama sekali tidak menunjukkan respon, maka tugas gurulah untuk mengecek dan memberikan motivasi kepada mereka agar diskusi berjalan dengan baik dan setiap siswa berpartisipasi sehingga tujuan diskusi pun tercapai.

Kesuksesan penerapan model pembelajaran blended learning sangat membutuhkan keterlibatan guru yang melaksanakan perannya dengan baik. Seperti telah dijelaskan di atas, peran guru dalam blended learning antara lain adalah memahami teknologi yang akan digunakan, membuat ekspektasi, merancang pembelajaran tatap muka, mengajarkan metakognitif dan kemampuan mengatur diri, memberikan feedback positif, dan memimpin diskusi online. Ketika guru bisa menjalankan perannya dengan baik, maka penggunaan teknologi yang biasanya selalu menarik bagi siswa akan berfungsi lebih optimal. Selain itu, tentu guru juga tetap berperan dalam memberikan evaluasi terhadap hasil pembelajaran siswa. Peran guru tersebut harus dijalankan dengan maksimal agar blended learning berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran pun tercapai.

Dapatkan Update Artikel Kami!

* indicates required