Pepatah mengatakan, “there is no such thing as free lunch” atau tidak ada yang gratis di dunia ini. Tapi dalam dunia e-learning ada istilah “open source” yang mengacu pada sumber terbuka yang dapat diakses secara gratis. Selain itu juga ada istilah “LMS open source” yang dikenal lebih murah dibandingkan dengan jenis LMS berlisensi atau proprietary. Namun, benarkah LMS open source murah? Berikut pembahasannya.

 

Apa yang dimaksud dengan LMS open source?

Pengertian open source mengacu pada jenis software atau program apa pun yang memakai kode-kode pemrograman komputer yang dapat digunakan dan dimodifikasi oleh developer lain secara bebas dan gratis. Dengan demikian, Learning Management System (LMS) open source adalah jenis LMS yang memungkinkan developer atau pengguna untuk mengakses, memodifikasi, dan mengubah kode-kode pemrograman secara bebas agar LMS menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan dan brand image institusi.

Ada banyak platform LMS open source yang dapat kita temukan. Diantaranya adalah Moodle, Open edX, Canvas, Odoo, ATutor, Forma LMS, Open LMS, dan Masteriyo LMS. Dari sekian banyak pilihan, Open edX adalah yang paling direkomendasikan karena dikenal dengan stabilitas dan skalabilitas yang sangat baik. Open edX telah digunakan oleh lebih dari 55 juta pengguna dari seluruh belahan dunia. Universitas populer seperti Harvard, MIT, Arizona State University, Singapore University of Social Science, University of California San Diego dan perusahaan besar tingkat dunia seperti Google, Johnson & Johnson, McKinsey, dan Microsoft Laas juga menggunakan Open edX untuk menyelenggarakan e-learning.

 

Kontroversi kelemahan LMS open source

 

Meskipun menjadi pilihan banyak orang karena lebih terjangkau, namun LMS open source memiliki kelemahan yang menjadi kontroversi. Berikut beberapa kelemahannya.

Kurangnya dukungan

LMS open source tidak selalu menawarkan dukungan yang sama seperti LMS berlisensi, sehingga pengguna harus mengandalkan forum online, dokumentasi, dan komunitas pengguna untuk memecahkan masalah dan mendapatkan dukungan.

Kompleksitas

Semakin banyak fitur suatu LMS, biasanya kompleksitasnya semakin tinggi, dan mengakibatkan learning curve juga tinggi. Jika suatu organisasi memilih untuk mengimplementasikan LMS open source sendiri maka akan membutuhkan keahlian IT yang mumpuni.

Perlu waktu dan sumber daya untuk kustomisasi

Meskipun LMS open source dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, kustomisasi dapat memakan waktu dan memerlukan sumber daya teknis yang memadai untuk melakukannya dengan benar. Apabila tim tidak memiliki IT expert tentunya akan menjadi beban pengeluaran bagi perusahaan.

Evolusi yang cepat

LMS open source terus menerus dikembangkan dan diimprovisasi, sehingga harus sering diupgrade. Proses upgrade ini menjadi beban yang cukup merepotkan jika organisasi melakukan implementasi mandiri.

Masalah integrasi

Integrasi LMS open source dengan sistem lain sangat fleksibel karena source code yang tersedia, tapi karena dokumentasi yang tersedia biasanya terbatas, maka butuh learning curve yang tinggi untuk melakukannya jika organisasi melakukan implementasi secara mandiri.

Penting untuk mempertimbangkan kelemahan LMS open source sebelum memilih dan mengimplementasikan LMS untuk organisasi. Namun, dengan perencanaan dan pengelolaan yang tepat, LMS open source dapat menjadi alternatif yang layak dan efektif untuk organisasi dengan anggaran terbatas atau yang membutuhkan kustomisasi yang lebih luas.

 

Apakah LMS open source cocok untuk institusi Anda?

Banyak perusahaan atau institusi yang memilih LMS open source karena gratis dan dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan. Namun, istilah gratis yang dimaksud tidaklah benar-benar tanpa biaya. Sebab, perusahaan atau institusi yang memilih untuk menggunakan LMS open source harus siap dengan konfigurasi pengkodean dan kustomisasi software yang memiliki kompleksitas tinggi sehingga harus memiliki pakar IT. Hal ini tentunya akan menjadi pengeluaran dana perusahaan. 

Selain memiliki pakar IT, ada poin lain yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan apakah perusahaan atau institusi Anda cocok untuk menggunakan LMS open source. Poin tersebut adalah budget dan waktu. LMS open source memang cenderung lebih hemat, tapi, sekali lagi,bukan gratis sama sekali. Pastikan budget perusahaan Anda sesuai untuk memenuhi biaya yang diperlukan. Di samping itu LMS open source membutuhkan waktu yang relatif lama untuk proses kustomisasi. Apabila perusahaan sudah perlu segera menggunakan LMS dalam waktu dekat, pilihan menggunakan LMS open source dapat dipertimbangkan kembali.

 

Biaya LMS open source

Biaya yang dibutuhkan untuk LMS open source dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti:

Instalasi

Instalasi LMS open source pada server atau hosting dapat dilakukan secara gratis, tetapi biaya dapat terjadi jika membutuhkan bantuan dari pengembang atau konsultan untuk melakukan instalasi.

Kustomisasi

LMS open source umumnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, tetapi biaya dapat terjadi jika perlu mengubah kode sumber atau menambahkan fitur khusus.

Hosting

LMS open source dapat di-hosting secara gratis di server atau hosting sendiri, tetapi biaya hosting dapat terjadi jika memilih untuk menggunakan layanan hosting yang dikelola.

Pelatihan

Biaya dapat terjadi untuk memberikan pelatihan kepada pengguna LMS open source, terutama jika organisasi membutuhkan pelatihan khusus atau individual.

Maintenance

Meskipun LMS open source dapat diperoleh secara gratis, masih memerlukan biaya untuk maintenance, melakukan pembaruan, dan memperbaiki masalah teknis yang muncul.

Penting untuk merencanakan biaya yang dibutuhkan sebelum memilih LMS open source, dan mempertimbangkan semua faktor yang terlibat dalam penggunaannya. Namun, secara umum, LMS open source dapat menjadi alternatif yang lebih terjangkau dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, terutama untuk organisasi yang memiliki anggaran terbatas.

 

Apakah LMS open source lebih murah?

LMS open source dapat lebih murah daripada LMS berlisensi, tetapi hal ini tergantung pada kebutuhan dan situasi spesifik dari organisasi yang menggunakan LMS. Dengan LMS open source, umumnya tidak ada biaya awal untuk membeli perangkat lunak karena kode sumbernya tersedia secara gratis untuk diunduh dan digunakan oleh siapa saja. Namun, masih ada biaya yang terkait dengan instalasi, kustomisasi, dan pemeliharaan LMS, serta infrastruktur atau perangkat keras apa pun yang diperlukan untuk menjalankannya. Dalam beberapa kasus, organisasi mungkin memilih untuk menyewa konsultan atau pengembang eksternal untuk membantu dengan tugas-tugas ini, yang dapat menambah biaya keseluruhan.

Sebaliknya, LMS berlisensi biasanya memerlukan biaya awal untuk membeli perangkat lunak dan mungkin juga memerlukan biaya berlangganan atau lisensi berkelanjutan. Meskipun LMS berlisensi mungkin menawarkan beberapa manfaat seperti dukungan pelanggan dan fitur yang sudah dibangun, biaya keseluruhannya dapat lebih tinggi daripada LMS open source.

Pada akhirnya, biaya LMS tergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran organisasi, jumlah pengguna, dan fitur dan fungsionalitas spesifik yang dibutuhkan. Salah satu pilihan yang semakin populer adalah menggunakan cloud-based LMS dimana urusan instalasi, maintenance, kustomisasi, hosting, dan konfigurasi dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga organisasi pengguna dapat berfokus pada content dan pelaksanaan trainingnya.

 

Solusi saat memilih LMS Open source terbaik

Sesuai dengan quotation diatas, ternyata memang tidak ada yang benar-benar gratis di dunia ini. LMS open source yang tidak memerlukan biaya pembelian software pun tetap membutuhkan biaya untuk kustomisasi, instalasi, dll. Namun LMS open source tetap menjadi rekomendasi terbaik khususnya untuk perusahaan dengan budget terbatas. Sebab biaya untuk LMS open source lebih terjangkau dibandingkan dengan LMS berlisensi.

Rekomendasi lain adalah bekerja sama dengan penyedia LMS open source. Salah satunya Katalis.App yaitu penyedia LMS berbasis Open edX, salah satu LMS open source terbaik yang telah digunakan universitas top dan perusahaan besar dunia. Katalis.App memudahkan Anda untuk memiliki LMS dengan brand perusahaan Anda tanpa kerumitan instalasi maupun maintenance lainnya. Selain itu Katalis.App memberikan support teknis penuh sehingga Anda cukup berfokus pada pengembangan konten pembelajaran dan bisnis. Hubungi Katali.App di sini.

 

Dapatkan Update Artikel Kami!

* indicates required