Apa Pengertian pembelajaran adaptif?
Pembelajaran adaptif (adaptive learning) adalah desain pembelajaran yang memprioritaskan kebutuhan peserta didik dengan memberi mereka sumber belajar yang disesuaikan, arah yang jelas, dan umpan balik (feedback) yang cepat. Sumber belajar disesuaikan dapat dibuat berdasarkan gaya belajar peserta didik. Sekilas istilah pembelajaran adaptif nampak seperti pembelajaran yang dipersonalisasi (personalized learning). Namun, pembelajaran yang dipersonalisasi adalah tentang menyesuaikan konten pembelajaran agar sesuai dengan kemampuan yang berbeda. Sedangkan pembelajaran adaptif menekankan penggunaan teknologi untuk memantau kemajuan peserta didik dan menggunakan data tersebut untuk menyesuaikan rencana pembelajaran. Khususnya untuk memenuhi apa yang telah diketahui oleh peserta didik, apa yang perlu mereka ketahui, dan bagaimana mereka akan mempelajarinya cara terbaik versi mereka. Jadi, pembelajaran adaptif adalah tentang teknologi dan materi yang membuat pengalaman belajar menjadi lebih relevan dan personal. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah LMS. Pembelajaran adaptif berbasis teknologi melalui learning management system (LMS) akan memungkinkan pembelajar mendapatkan umpan balik yang cepat dan real-time
Pembelajaran adaptif untuk Pelatihan Karyawan (learning in the flow of work)
Program pelatihan dan pengembangan karyawan sangat diperlukan demi mencapai pertumbuhan dan pendapatan perusahaan yang berkualitas. Perusahaan harus memberikan pelatihan upskilling dan reskilling bagi karyawan agar perusahaan tetap kompetitif. Hal dapat dilakukan melalui program learning in the flow of work (belajar dalam alur kerja).
Belajar dalam alur kerja berarti karyawan mengikuti pelatihan dengan mengakses konten pembelajaran dengan cepat dan mudah sambil bekerja (tanpa meninggalkan kesibukan jadwal kerja). Tentu saja hal itu dapat dilakukan secara efektif melalui teknologi seperti LMS. Sebab, program semacam ini menemui beberapa masalah seperti berkurangnya semangat karyawan untuk pelatihan karena pendekatan pengajaran yang digeneralisasikan, konten yang luas, dan jadwal yang kaku. Selain itu, sulit bagi pemberi kerja untuk menganalisis data organisasi dan memantau kemajuan pembelajaran individu secara manual. Maka dari itu implementasi pembelajaran adaptif dalam LMS adalah solusinya. Ini akan membuat pembelajaran dan pengembangan dapat diakses dimanapun dan kapanpun, relevan dengan hari kerja karyawan, lebih personal, dan dapat dipelajari berulang kali.
Bagaimana menerapkan pembelajaran adaptif di LMS?
Berbicara tentang pembelajaran online melalui LMS bukan berarti para trainer atau pengajar kehilangan pekerjaannya. Sebab yang akan mengajar tetap guru atau trainer, bukan teknologinya. Merekalah yang akan menyiapkan konten pembelajaran. Teknologi hanya
berfungsi untuk mendistribusikan konten pembelajaran dan sebagai alat bantu pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik. Trainer atau guru dapat melakukan tindakan berikut untuk mengimplementasikan pembelajaran adaptif ke dalam LMS.
Membuat berbagai konten pembelajaran
Hal penting pertama yang harus dilakukan adalah membuat konten pembelajaran dalam berbagai format. Artinya harus ada format konten yang berbeda untuk satu materi atau modul yang sama. Hal ini memang membutuhkan waktu, sumber daya, dan tenaga ekstra. Tapi itu akan membantu peserta didik memahami materi dengan cara terbaik. Sebab sebagian dari mereka akan belajar paling baik melalui video, peserta lainnya akan merasa cukup mempelajari suatu konsep dengan mendengarkan audio, dan ada juga yang merasa lebih efektif belajar dengan melihat gambar atau teks dan kemudian membuat catatan. Selain itu, beberapa peserta didik juga akan belajar dengan baik ketika membaca teks dan meng-highlight informasi yang penting. Oleh karena itu, Anda dapat memvariasikan konten pembelajaran dalam format video, klip audio, ActiveTextbook, atau lampiran lain yang berisi gambar dan diagram.
Pengiriman konten
Anda dapat memutuskan untuk melakukan pembelajaran asinkron total di mana pembelajar dan guru atau pelatih tidak harus online dan bertemu pada waktu yang sama, pembelajaran sinkron di mana keduanya harus online pada waktu yang sama, atau metode hybrid di mana pembelajar dapat membaca konten berdasarkan kecepatan mereka tetapi beberapa konferensi video masih dijadwalkan untuk dilakukan secara sinkron.
Penilaian
Anda dapat menyempurnakan pekerjaan Anda dengan menyiapkan penilaian untuk mengukur kompetensi peserta didik berdasarkan cara terbaik mereka belajar. Misalnya, berikan pilihan apakah mereka akan menjawab kuis, membuat presentasi, menulis makalah, atau membuat video. Namun, perlu kerja ekstra untuk menyusun kriteria penilaian. Sebagai solusinya, Anda bisa membuat kuis interaktif yang memungkinkan Anda memasukkan video, gambar, diagram, atau tabel. Oleh karena itu, pembelajar akan dapat memahami pertanyaan dengan mudah berdasarkan gaya belajar mereka.
Manfaat pembelajaran adaptif dengan integrasi LMS
Lebih menarik karena isi pembelajaran dan penilaian bersifat interaktif dan memfasilitasi gaya belajar peserta didik. Dengan demikian, mereka akan dapat belajar dengan baik dan menguasai pelajaran. Ketika peserta didik merasa dapat menguasai materi, mereka akan antusias untuk terlibat.
Lebih efisien karena pembelajaran adaptif menggunakan analitik dan laporan data yang komprehensif untuk menunjukkan kesenjangan pembelajaran untuk mengatasi area yang perlu ditingkatkan.
Lebih fleksibel karena peserta didik dapat memilih konten pembelajaran dalam berbagai format untuk mempelajari pelajaran yang sama. Mereka fleksibel dalam memilih konten mana yang akan membuat mereka belajar atau memahami dengan baik. Di sisi lain, mereka dapat mempelajarinya berdasarkan kecepatan mereka. Mereka dapat mengakses konten pembelajaran dimanapun dan kapanpun mereka butuhkan.
Kesimpulannya, mengintegrasikan pembelajaran adaptif dalam LMS akan secara efektif mendukung pembelajaran dalam alur kerja (learning in the flow of work). Karena pembelajaran dan pengembangan karyawan sangat penting untuk pertumbuhan perusahaan, pembelajaran adaptif akan memungkinkan karyawan untuk belajar lebih fleksibel berdasarkan kecepatan dan gaya belajar mereka, efisien tanpa mengganggu jam kerja mereka, dan tetap terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
0 Comments
Leave A Comment