Pandemi Covid-19 mempegaruhi banyak aspek termasuk jumlah pendaftar pada universitas dan perguruan tinggi. Secara umum jumlah pendaftarnya mengalami penurunan. Menurut Molly Ott, Associate Professor dari Arizona State University, terjadi penurunan sebanyak 1.4% di universitas negeri dan 2% di universitas swasta (non-profit). Sedangkan di perguruan tinggi (diploma) terjadi penurunan pendaftar sebanyak 9.4% untuk tahun akademik ini. Namun, cukup mengejutkan bahwa ternyata pada universitas for-profit, jumlah pendaftarnya justru meningkat sampai dengan 3%.
Universitas for-profit merupakan universitas yang dibangun dengan tujuan memperoleh profit atau keuntungan. Biasanya, desain perkuliahan di universitas tersebut lebih fleksibel dan dilakukan secara online sehingga bisa menjangkau mahasiswa dari berbagai wilayah hingga remote area sekalipun. Kefleksibelan itulah yang menjadi daya tarik utama mahasiswa pada jenis universitas for-provit ini. Namun, masa new normal dengan kondisi yang terlalu berisiko untuk mengambil perkuliahan secara tatap muka akhirnya menggiring lebih banyak pendaftar untuk memilih universitas for-profit. Alasannya adalah karena jenis universitas ini sudah biasa menerapkan program pembelajaran online sehingga dianggap lebih siap dengan berbagai sistemnya. Selain itu universitas for-profit juga sudah teruji dapat dengan baik dan mudah menjangkau mahasiswa di remote area sehingga mereka tidak harus meninggalkan tempat tinggalnya untuk belajar. Dengan demikian, risiko tertular Covid semakin kecil dan biaya pun menjadi lebih ringan karena tanpa biaya sewa tempat tinggal. Hal inilah yang kemudian menyebabkan adanya peningkatan pendaftar di berbagai universitas for-provit di Amerika pada masa pandemi ini.
Selain peningkatan jumlah pendaftar di universitas for-profit, kabar baik juga sebenarnya terdengar dari universitas non-profit baik negeri maupun swasta di Amerika, khususnya yang memiliki program perkuliahan online. Sejak awal tahun 2000an, beberapa universitas negeri dan swasta di Amerika memang sudah menerapkan perkuliahan online untuk memenuhi kebutuhan beberapa kalangan. Perkuliahan online tersebut berjalan beriringan dengan program perkuliahan tatap muka. Sepadan dengan jumlah pendaftar di universitas for-profit, jumlah pendaftar pada program perkuliahan online di universitas negeri dan swasta non-profit juga mengalami peningkatan di masa pandemi ini.
Perkuliahan online, jauh sebelum pandemi dan bahkan setelah pandemi usai, tetap memiliki prospek yang positif. Universitas memang tidak harus selalu ikut menerapkan sesuatu yang saat ini sedang kekinian. Tapi memanfaatkan peluang adalah salah satu cara yang sangat baik untuk meningkatkan kulitas dari berbagai aspek yang tengah dijalankan termasuk pendapatan finansial institusi. Salah satu peluang tersebut adalah bahwa hari ini akses online semakin mudah dan dimiliki oleh hampir semua orang. Banyak hal seperti belanja, transaksi keuangan, memesan makanan, dan bahkan belajar pun bisa dilakukan secara online. Banyak hal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari kini dialihkan untuk dilakukan secara digital, begitu pula dengan pendidikan. Oleh sebab itu, pembelajaran online merupakan sesuatu yang memiliki prospek positif untuk diterapkan.
Mengapa Perkuliahan Online Menarik?
Pada dasarnya perkuliahan online menjadi menarik karena memiliki beberapa keunggulan seperti yang dibahas dalam website pendidikan Illinois sebagai berikut.
Mahasiswa dapat memiliki ruang untuk mengembangkan karir dan hobi
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian mahasiswa memang tidak dapat meninggalkan hobi dan karirnya dengan berbagai alasan seperti masalah finansial, ketertarikan, maupun passion. Namun, mereka juga memerlukan pendidikan. Jika harus memilih salah satu dan meninggalkan satu pilihan lainnya justru akan menimbulkan kebimbangan dan problema. Perkuliahan online merupakan salah satu solusi yang direkomendasikan karena bisa memberikan kefleksibelan kepada para mahasiswa. Khususnya, untuk perkuliahan online asinkronus yang tidak mewajibkan mahasiswa untuk log in pada waktu yang spesifik, dapat memberikan mahasiswa keluangan waktu untuk tetap menjalani hobi dan mengembangkan karir tanpa harus meninggalkan pendidikan. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh The Learning House ditemukan bahwa 44% mahasiswa perkuliahan online mencapai peningkatan dalam pekerjaan termasuk mendapatkan pekerjaan dalam kurun waktu 12 bulan setelah lulus kuliah dan juga 45% mahasiswa mendapatkan kenaikan gaji.
Mahasiswa memiliki lingkungan belajar yang fleksibel
Dengan memilih perkuliahan secara online berarti mahasiswa memilih lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka bisa belajar di mana saja seperti di kamar tidur, kafe, dan bahkan tempat gym tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya atau berkendara dari rumah ke kampus.
Biaya yang lebih rendah daripadapa perkuliahan tatap muka
Perkuliahan online memerlukan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perkuliahan tatap muka secara penuh. Penghematan ini berasal dari biaya fasilitas kampus, sewa tempat tinggal, dan transportasi.
Berlatih untuk memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab pribadi
Dalam perkuliahan online, mahasiswa dituntut untuk memiliki motivasi internal dan skill manajemen waktu karena tidak ada seseorang yang akan benar-benar dekat secara fisik untuk menjaga mereka fokus pada deadline. Dengan motivasi internal dan kemampuan manajemen waktu yang baik mereka akan terbiasa bertanggung jawab dan disiplin untuk menyelesaikan segala macam tugas. Hal ini berarti bahwa perkuliahan online tidak hanya tentang pembelajaran akademik saja, melainkan juga sarana bagi mahasiswa untuk memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab pribadi yang kelak akan menjadi bekal berharga di dunia kerja.
Pengelolaan Pembelajaran Online di Universitas
Lalu, bagaimana Universitas di Amerika mengelola program pembelajaran online? Setidaknya ada 3 hal penting yang dilakukan oleh kampus-kampus di berbagai negara bagian Amerika dalam menerapkan online learning, yaitu:
- Pimpinan dan desainer program pembelajaran memberikan peraturan yang tegas dan pendampingan kepada para pengajar. Hal ini bertujuan untuk memastikan semua aspek pembelajaran berjalan dengan baik dan tidak terjadi persaingan yang tidak sehat.
- Memiliki badan pengelolaan atau institusi yang terpisah antara penyelenggara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Hal ini akan membuat pelayanan kepada para mahasiswa kelas online terpenuhi dengan baik dan fokus. Selain pembelajaran, segala urusan mahasiswa terkait dengan kampus seperti registrasi, pemilihan dan penambahan mata kuliah, dll. dilakukan secara online dibantu dengan sistem artificial intelligence sehingga pendataan dan administrasi menjadi lebih mudah dan efisien.
- Melakukan pendekatan campuran (collaborative). Dalam pendekatan ini terdapat institusi atau badan khusus yang berfokus pada online learning. Namun, institusi yang menangani pembelajaran tatap muka juga membantu menyiapkan bahan perkuliahan dan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam program perkuliahan online. Penghasilan yang diperoleh dari pembelajaran online memang lebih tinggi karena peminatnya lebih banyak. Menurut Indiana University, pendapatan dari program pembelajaran online meningkat 40-60%. Namun, pendapatan tersebut juga tetap diberikan secara proporsional kepada kedua institusi sehingga pendapatan staff dan pengajar tetap seimbang. Dengan demikian, tidak ada lagi kekhawatiran para pengajar akan kehilangan pekerjaan meskipun pembelajaran online yang menggunakan berbagai kecanggihan teknologi sudah diterapkan.
Bagi institusi yang sedang mempersiapkan pembangunan perkuliahan online dapat mempertimbangkan beberapa key take away sebagai berikut.
Kesepakatan
Seluruh pimpinan, pengajar, dan mahasiswa harus memiliki pemahaman yang sama tentang mengapa perkuliahan online harus dilaksanakan sehingga tercapai kesepakatan bersama. Para pengajar juga harus memiliki rasa memiliki dan keyakinan bahwa pebelajaran online akan meningkatkan kualitas belajar mengajar, bukan justru menentangnya, sehingga mereka berkontribusi sesuai peran dengan lebih maksimal. Pemimpin dan desainer pembelajaran harus terus melakukan pendampingan sehingga semua aspek dari program ini dapat berjalan dengan baik dan masalah-masalah yang terjadi, baik teknis maupun non-teknis dapat diatasi dengan cepat.
Infrastruktur
Infrastruktur yang berfungsi untuk mendukung terlaksananya pembelajaran online antara lain adalah jaringan nirkabel, perangkat keras dan perangkat lunak yang akan memudahkan para pengajar untuk mempersiapkan bahan pembelajaran. Selain itu, yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan adalah aplikasi pembelajaran online untuk menampung semua proses pembelajaran dan akan berfungsi sebagai “kelas” bagi mahasiswa dan dosen. Ada banyak sekali aplikasi pembelajaran online yang recommended. Namun, institusi harus benar-benar memastikan untuk memilih aplikasi terbaik yang sesuai kebutuhan dan mudah diakses oleh semua pengguna.
Pembelajaran Kekinian
Pembelajaran online harus dirancang sesuai dengan ketertarikan mahasiswa masa kini. Metode pembelajarannya yang dapat dilakukan antara lain live event di mana mahasiswa dan dosen belajar melalui kelas virtual secara langsung, self-paced learning yaitu memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar mandiri secara fleksibel menggunakan berbagai konten atau bahan belajar text-based dan multimedia-based (video, animasi, gambar, audio), serta kolaborasi antar mahasiswa yang dirancang untuk mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan melalui interaksi sosial menggunakan problem solving, project-based learning, dll.
Selain itu, konsep penialai juga harus dirancang dengan baik untuk mengukur keberhasilan belajar. Penilaian dapat berupa tes atau non-tes maupun penilaian otentik seperti portfolio. Tes tersebut harus memberikan kemudahan dan fleksibilitas kepada mahasiswa untuk menyelesaikan tes tersebut.
Kesimpulan
Universitas non-provit dan universitas provit yang menyelengarakan perkuliahan online di Amerika mengalami peningkatan jumlah pendaftar di masa pandemi ini. Ternyata, model perkuliahan online-lah yang menarik minat para pendaftar. Perkuliahan online memang lebih tepat untuk dipilih pada masa ini karena dapat membantu memutus rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, perkuliahan online juga memiliki keunggulan seperti memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan karir dan hobi, memiliki lingkungan belajar yang fleksibel, biaya lebih rendah, dan menjadi sarana untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab pribadi sebagai bekal di dunia kerja.
Tingginya minat mahasiswa dalam memilih perkuliahan online tentu tidak terlepas dari kualitas pengelolaan online learning itu sendiri. Dalam mengelola perkuliahan online, setidaknya ada 3 hal penting yang dilakukan kampus-kampus di Amerika yaitu pendampingan pimpinan dan desainer pembelajaran, membuat institusi yang terpisah antara perkuliahan online dan tatap muka, serta melakukan pendekatan kolaboratif sehingga institusi pembelajaran tatap muka turut membantu pelaksanaan perkuliahan online dan diberikan sharing profit. Oleh karena itu, ada tiga hal penting sebagai key takeaway bagi institusi yang akan menyelenggarakan perkuliahan online yaitu kesepakatan dan pemahaman yang sama tentang perkuliahan online, infrastruktur terutama aplikasi pembelajaran online, dan desain pembelajaran yang kekinian.